Ketidaksesuaian distribusi slot dana untuk keberangkatan ibadah menyebabkan sejumlah jemaah di wilayah Kecamatan SD merasa kecewa. Dana yang seharusnya menjadi bantuan akomodasi dan logistik bagi calon jemaah justru tidak diterima oleh beberapa orang yang telah melengkapi persyaratan administratif. Peristiwa ini memunculkan pertanyaan mengenai transparansi dan tata kelola distribusi bantuan tersebut.
Kronologi Kejadian
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari beberapa jemaah dan panitia lokal, slot dana tersebut rencananya dibagikan kepada 120 orang dari total 140 jemaah. Namun, saat pembagian dilakukan pada 30 Mei 2025, hanya 96 orang yang benar-benar menerima pencairan. Sisanya, belum menerima dana hingga pekan pertama Juni.
"Saya sudah ikut semua proses, bahkan verifikasi ulang. Tapi hingga hari ini, belum menerima apa-apa," ujar Nurhayati (57), salah satu jemaah dari desa Karangjati.
Klarifikasi dari Ketua SD
Menanggapi keresahan tersebut, Ketua Sekretariat Distribusi (SD), Fauzan Ramdhani, memberikan pernyataan terbuka pada Senin (2/6) di Aula Kecamatan.
"Kami minta maaf atas ketidaksesuaian ini. Ada miskomunikasi terkait data input akhir yang tidak sinkron dengan basis distribusi pusat," jelasnya.
Menurut Fauzan, kesalahan ini bukan disebabkan oleh niat buruk, melainkan karena pembaruan data terakhir yang terlambat dikirimkan ke tim pusat. Ia menegaskan bahwa pihaknya tengah melakukan validasi ulang agar slot dana yang tersisa bisa segera disalurkan.
Mekanisme Perbaikan dan Tindak Lanjut
Dinas Sosial setempat menyarankan agar seluruh jemaah yang belum menerima dana segera melapor ulang ke posko verifikasi. Proses input ulang dijadwalkan berlangsung mulai 4–6 Juni 2025, dengan verifikasi biometrik dan KTP.
Selain itu, SD akan menggandeng auditor internal untuk memastikan sistem distribusi di masa depan lebih akuntabel.
Menurut pengamat kebijakan publik, Rini Wulandari, kasus seperti ini perlu menjadi pelajaran untuk memperkuat sistem penyaluran berbasis data digital yang lebih real time.
"Kepercayaan publik bisa pulih jika ada langkah korektif nyata, bukan sekadar permintaan maaf," tegasnya.
Kesimpulan
Ketidaksesuaian dalam penyaluran slot dana ini memang mencoreng harapan banyak jemaah. Namun, itikad terbuka dari pihak SD dan komitmen untuk memperbaiki sistem diharapkan mampu memulihkan kepercayaan dan memastikan kejadian serupa tidak terulang.
Comments on “Sejumlah Jemaah Tidak Mendapatkan Slot Dana, Ketua SD Meminta Maaf”